Jumat, 26 April 2013

Emosi (Marah)

Emosi adalah reaksi yang ditujukan kepada sesoarang atau sesuatu. Ada emosi yang positif dan ada juga emosi yang negatif. Salah satu emosi negatif adalah marah. Sebagai seorang guru yang setiap hari berinteraksi dengan siswa-siswi remaja, sering saya merasakan emosi yang satu ini. Saya tidak bisa menghindari emosi ini karena ini merupakan suatu hal yang alamiah. Saya juga tidak bisa menyalahkan siswa-siswi karena saya sadar betul peserta didiknya adalah siswa-siswi REMAJA. Masa yang penuh dengan permasalahan. Tentu saja pasti membuat banyak masalah. Yang menjadi permasalahan saya di sini adalah suasana hati. Pada saat saya marah, ya saya akan marah. Mulai dari menunjukan ekspresi wajah yang marah sampai dengan perubahan intonasi suara saya. Bila saya marah, saya selalu berusaha mengontrol amarah itu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (kekerasan fisik). Saya mencoba tetap memberikan arahan, bimbingan, nasihat, dorongan, motivasi dan entah apalagi namanya. Emosi itu mungkin bisa saya redam tetapi suasan hati saya tidak. Bila emosi, suasan hati saya akan menjadi tidak enak. Setelah memberi siswa nasihat saya lebih memilih untuk keluar kelas, menyendiri dan membutuhkan waktu untuk mengembalikan suasan hati saya. Saya tidak bisa terus berada di dalam kelas dan mencoba untuk melanjutkan pelajaran karena saya tidak bisa berkonsentrasi dengan suasan hati yang buruk dan tentu tidak akan maksimal penyampaiaan materinya kepada siswa. Sampai saat ini saya belum menemukan solusi yang terbaik untuk mengatasi suasana hati yang buruk selain keluar meningalkan kelas untuk beberapa saat. Dampaknya tentu saja ke KBM karena akan banyak waktu yang terbuang.....:(      

Kalau teman-teman punya saran mungkin bisa berbagi.

Salam 
ynb 

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Metode mengajar tipe Jigsaw ini pernah saya coba saat penelitian guna penulisan skripsi waktu masih kuliah dulu. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa metode ini efektif sekali dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu dengan metode ini siswa belajar mandiri, tanggung jawab dan bekerja sama. Sekarang, setelah menjadi guru, ingin sekali saya coba menerapkan metode menagajar tipe Jigsaw ini tetapi ada beberapa kendala yang mambuat saya merasa sulit untuk menerapkan metode ini, antara lain:
  • Peserta Didik. Jumlah peserta didik yang banyak dalam satu kelas menyulitkan saya untuk membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil. Selain itu pembagian materi pun akan menjadi sulit bila jumlah siswanya banyak dalam satu kelompok.      
  • Sumber belajar. Kekurangan sumber belajar berupa buku pegangan siswa menjadi kendala berikut dalam menerapkan metode ini. 
Ironis memang menurut saya, karena yang pertama; metode ini sudah membantu saya meraih gelar sarjana saya dan yang kedua: metode ini sudah saya buktikan sendiri keefektifannya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi sampai saat ini belum bisa saya terapkan dalam proses belajar mengajar di temapt ssaya bekerja sekarang. Metode konvensoinallah satu-satunya andalan saya saat ini.
Harapan saya semoga saja metode Jigsaw tidak menjadi batu loncatan untuk meraih gelar sarjana tetapi benar-benar bisa saya terapkan dalam proses belajar mengajar sehingga bukan hanya prestasi siswa yang ditingkatkan tetapi siswa juga dididik untuk menjadi manusia sosial yang bertanggung jawab. 

Semoga...:)



                             Siswa-siswi SMA Negeri 1 Pemalang (Kelas Eksperimen)



       Kenangan saat Penelitian dengan menggunakan Metode Jigsaw pada SMA Negeri 1 Pemalang

Kamis, 25 April 2013

Belajar dari mengamati

Ternyata melakukan suatu pengamatan itu asik juga. Kita bisa belajar banyak tentang watak sesorang tanpa harus mengenalnya lebih jauh. Setidaknya itu yang saya rasakan. 

Instasi tempat saya bekerja contohnya, merupakan salah satu tempat pengamatan saya. Terkadang saya duduk dan tersenyum sendiri kalau lagi asik mengamati teman-teman.  

Ada kolega yang sukanya membicarakan orang. Hampir setiap hari ada saja bahan pembicaraan dan korbannya. Ada juga yang tenang, dan baik hati tapi malah suka "tikam" dari belakang. Ada yang pandai mengkritik kinerja orang. Harus beginilah, harus begitulah, tapi dia sendiri tidak bekerja. Ada yang sukanya ngomongin soal uang saja. Ada yang kelihatan sibuk sekali. Jalan kesana-kemari. Masuk dan keluar dari ruangan yang satu ke ruangan yang lain tapi tidak ada yang dilakukan atau dihasilkan. Intinya ada-ada saja.

Hasil pengamatan saya, saya jadikan sebagai acuan dasar untuk menempa hidup saya menjadi pribadi yang lebih baik. Baik dalam tindakan maupun tutur kata saya. Mungkin saja secara tidak sadar saya juga menjadi objek pengamatan dari teman-teman kerja saya. Moga-moga saja tindak tanduk dan sikap saya bisa memberi suatu kesan positif bagi teman-teman yang lain. 

Salam
ynb